FILOSOFIS TRANSFORMASI PENDIDIKAN TINGGI | 1 Mei 2011


Kategori: Universitas IBA

Sekarang saatnya perguruan tinggi Indonesia melakukan transformasi besar-besaran, terutama pada visi, misi, dan kinerja pendidikan. Suatu gerakan besar yang sistemik memberikan kapasitas perubahan dan adaptasi, terhadap dinamika dan tuntutan masyarakat. Transformasi yang memberi kreativitas dan keberanian menyatukan alokasi semua potensi dan sumber daya intelektual yang ada. Transformasi yang mampu mengubah ancaman menjadi peluang.

Langkah awal, dimulai dari menginventarisasi kembali sumber daya, untuk menghasilkan p e l a y a n a n yang lebih baik terhadap perubahan masyarakat di tingkat regional, nasional, dan global.

Membangun budaya universitas atau perguruan tinggi, dengan skala prioritas pada kualitas dan inovasi terbaik bagi pendidikan, pengajaran, riset, dan pelayanan.

Meningkatkan komunitas kampus yang lebih beragam dengan membuat lingkungan kondusif yang berkualitas baik, dalam mengimplementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi. Artinya, penyelenggara pendidikan tinggi harus sudah mengagendakan paradigma yang berorientasi pada kualitas lebih baik. Paradigma kualitas yang membutuhkan perubahan yang lebih proaktif dengan transformasi Tridarma Pendidikan, menjadikan misi pendidikan dalam learning, kewirausahaan dalam aksi berkelanjutan, penelitian dalam aspek edukasi yang dapat merekonstruksi ilmu pengetahuan menuju discovery; serta pelayanan dan pengabdian masyarakat dalam engagement.

Karakter l e a r n i n g membutuhkan paradigma aktif pembelajaran bagi semua komunitas, baik sivitas akademika, mahasiswa, staf pengajar, maupun administrator. Karakter pembelajaran dalam konteks transformational learning lebih mengutamakan proses pembelajaran yang dapat membuat perubahan lebih signifikan dalam institusi.

Kewirausahaan kampus yang membentuk watak keberanian mahasiswa untuk berinisiatif, berperilaku kreatif dan inovatif, mampu bekerja keras, dan berani mengambil risiko yang diperhitungkan. Enterprenuership dalam konteks transformational learning. Budaya riset yang memberikan add value tinggi dalam lingkungan institusi. Engagement merupakan gugus tugas kelompok yang mendesain ulang berbagai kegiatan universitas dengan omitmen terikat dalam pelayanan yang lebih simpatik, lebih baik, dan lebih produktif bagi keseluruhan sivitas akademika.

Sumber : Ditjen Dikti

tags:
Shared publicly - 01/05/2011 22:49